Untuk membuktikan sebuah Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) memiliki kualifikasi dan legalitas, dibutuhkan ISO sebagai bukti bahwa BUJK memiliki kemampuan dalam memberikan jasa layanan konstruksi. Namun, waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan ISO tidaklah sebentar. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan ISO memerlukan beberapa tahapan yang harus dilewati oleh perusahaan.
Standar ISO merupakan serangkaian prosedur kerja dalam mengukur, mengevaluasi, serta meningkatkan kualitas dan produk/layanan perusahaan. Standar ini memberikan panduan dan pedoman bagi perusahaan dalam menjamin kualitas produk dan layanan kepada pelanggan, klien, dan mitra bisnis. Standar ISO dapat diterapkan pada berbagai industri, termasuk sektor konstruksi.
Industri konstruksi merupakan industri yang memprioritaskan kualitas, keamanan, dan keselamatan dalam satu kepentingan yang setara. Hal ini yang menyebabkan kebutuhan dalam peningkatan kinerja, produktivitas, serta profesionalitas menjadi penting bagi perusahaan konstruksi. Untuk itu dibutuhkan sistem manajemen yang mampu mendorong kemajuan perusahaan, salah satunya yakni dengan standar ISO.
Berikut beberapa alasan pentingnya standar ISO dalam konstruksi:
Fokus utama ISO yakni meningkatkan kualitas dan hasil akhir perusahaan konstruksi, baik berupa produk atau jasa layananan dalam mengerjakan proyek konstruksi. Selain itu, adanya standar ISO ini dapat membantu perusahaan dalam melakukan perbaikan dan mengurangi inefisiensi pada operasional perusahaan yang menyebabkan pemborosan.
Terdapat standar ISO 45001 yang berfokus pada Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Standar ini mengimplementasikan keselamatan dan kesehatan kerja, sehingga pekerja konstruksi dapat bekerja secara aman dan terhindar dari penyakit akibat kerja.
Pada ISO 14001, keberlanjutan lingkungan menjadi fokus utama pada standar ini. Seperti yang diketahui, proyek konstruksi berkaitan erat dengan lingkungan untuk penggunaan lahan atau situs proyek. Penggunaan lahan atau situs ini seringkali diabaikan oleh pemilik proyek maupun kontraktor. Oleh karena itu, standar ISO ini mampu memberikan rekomendasi terbaik dalam menghasilkan mutu tinggi yang berjalan seimbangan dengan keberlanjutan lingkungan.
Dalam beberapa regulasi tentang jasa konstruksi, sertifikasi sistem manajemen menjadi persyaratan yang wajib bagi pelaku industri konstruksi, sehingga dapat dikatakan bahwa dengan perusahaan melakukan sertifikasi ISO berarti telah mematuhi regulasi konstruksi di Indonesia.
Dengan adanya sistem manajemen yang terstruktur berbasis ISO, perusahaan dapat memperbaiki proses kerja, meningkatkan produktivitas, serta efisien dalam penggunaan sumber daya.
Untuk cara yang ideal dan direkomendasikan, pengajuan ISO dapat diajukan sebelum pengajuan SBUJK. Mengingat, sertifikat ISO termasuk ke dalam Checklist Persyaratan SBUJK oleh LPJK dan LSBU. Sedangkan untuk proses sertifikasi ISO tergantung skala dan ruang lingkup perusahaan.
Baca juga: Ini Caranya Cek Sertifikasi Badan Usaha Konstruksi dan Tenaga Kerja!
Namun, jika perusahaan baru mengajukan standar sistem manajemen ISO setelah pengurusan SBU, perusahaan tetap dapat mengajukan ISO berdasarkan isi Surat Edaran LPJK No.17/SE/LPJK/2021 berikut ini:
Bagi perusahaan konstruksi, penting untuk mengajukan sertifikasi ISO sebelum pengurusan SBUJK karena sertifikasi ISO termasuk ke dalam checklist beberapa regulasi konstruksi di Indonesia. Oleh karena itu, jika perusahaan Anda membutuhkan sertifikasi ISO, Anda dapat berkonsultasi dengan kami melalui website berikut ini sertifikasiisomurah.com. Tim kami akan membantu Anda dalam mendapatkan sertifikasi ISO agar pengajuan SBUJK dapat dilakukan dengan efektif, cepat, dan lancar.
Leave Your Comment