Dalam beberapa tahun terakhir, industri konstruksi mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini mengakibatkan industri konstruksi tidak luput dari perubahan regulasi dari pemerintah. Kebijakan pemerintah yang sering berubah dapat mempengaruhi operasional badan usaha jasa konstruksi seperti pemilihan bahan material, metode konstruksi, kesejahteraan pekerja, keamanan, dan keselamatan di tempat kerja. Regulasi pemerintah yang seiring waktu berganti menyebabkan pelaku usaha jasa konstruksi harus memiliki strategi menghadapi perubahan regulasi.
Sikap adaptif tidak hanya untuk memenuhi persyaratan hukum, melainkan juga menjaga kelangsungan bisnis. Berikut beberapa strategi menghadapi perubahan regulasi proyek infrastruktur:
Baca juga: 8 Prinsip Tata Kelola Perusahaan
Perubahan regulasi yang dilakukan pemerintah didorong karena bermacam-macam faktor seperti teknologi, politik, sosial, ekonomi, hingga keadaan darurat lingkungan. Salah satu tren konstruksi yang gencar dilakukan adalah proyek konstruksi yang ramah lingkungan. Perubahan regulasi ini mempengaruhi industri konstruksi seperti kebijakan konstruksi yang mengurangi emisi karbon, penggunaan bahan material yang ramah lingkungan, hingga standarisasi keamanan dan keselamatan kerja yang tinggi.
Untuk membuat strategi yang dapat beradaptasi dengan kebijakan pemerintah yang baru, dibutuhkan pengamatan terhadap aktivitas tren dan perkembangan terkait kebijakan dan regulasi pemerintah. Perusahaan harus memiliki tim yang dapat mengamati dan melaporkan adanya perubahan regulasi yang berdampak pada bisnis.
Selain itu, perusahaan dapat melakukan pelatihan dan pembaharuan sistem. Pelatihan dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh pekerja mengetahui kebijakan pemerintah yang memiliki dampak terhadap industri konstruksi. Pembaharuan sistem juga penting terus menggunakan sistem kerja yang lebih efektif.
Kepatuhan terhadap hukum membantu perusahaan terhindar dari potensi sanksi hukum dan finansial. Kepatuhan hukum juga menunjukkan bahwa perusahaan memiliki operasional bisnis yang etis dan bertanggung jawab terhadap karyawan, konsumen, mitra, lingkungan, dan negara. Tindakan yang dapat dilakukan perusahaan yakni melakukan audit internal secara berkala dan melakukan konsultasi hukum untuk memahami implikasi hukum dari setiap perubahan regulasi.
Penggunaan teknologi telah menyebar ke seluruh sektor esensial, salah satunya konstruksi. Menggunakan teknologi seperti Internet of Thing (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan tools untuk manajemen proyek dapat membantu mengetahui kemajuan proyek, meningkatkan efisiensi, dan memastikan kepastian hukum terhadap industri konstruksi.
Leave Your Comment