Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat saat ini, perkembangan teknologi informasi yang pesat membuat penggunaan informasi menjadi semakin penting dalam mengambil keputusan dan menjalankan bisnis. Namun, kontribusi aktif tersebut juga dapat membawa risiko keamanan informasi yang tak terhindarkan, seperti kebocoran data, penyalahgunaan data, dan kerusakan sistem karena serangan siber. Oleh karena itu, penerapan sistem manajemen keamanan informasi menjadi sangat penting untuk keamanan informasi di perusahaan.
Menerapkan sistem manajemen keamanan informasi yang efektif dapat membantu keamanan yang berkelanjutan serta kepercayaan klien atau pelanggan terhadap perusahaan. Salah satu upaya meningkatkan efektifitas sistem manajemen keamanan informasi adalah dengan menerapkan standar-standar serta melakukan sertifikasi untuk SMKI mereka, seperti ISO dan standar keamanan informasi untuk pencegahan serangan siber lainnya.
ISO (International Organization of Standarization) atau organisasi internasional untuk standarisasi merupakan organisasi yang menerbitkan standar-standar di berbagai bidang industri. Dalam bidang keamanan informasi, ISO 27001 menerapkan kerangka kerja yang diakui dan dihormati para stakeholder.
ISO 27001 adalah salah satu standar ISO yang sudah diakui secara internasional yang menerapkan kerangka kerja yang jelas pada sistem manajemen keamanan informasi. ISO 27001 secara sistematis mengelola segala ancaman yang berkaitan dengan data dan informasi. Dengan begitu, perusahaan dapat dipercaya sebagai pemegang kunci keamanan data para pelanggan.
Selain ISO, terdapat lembaga standarisasi lain yang menerbitkan standar untuk sistem manajemen keamanan informasi seperti Keamanan Siber NIST, Kontrol CIS, dan Standar Keamanan Data Industri Kartu Pembayaran (PCI DSS). Standar-standar ini memenuhi persyaratan dan aspek informasi tertentu.
Perbedaan yang paling umum yaitu pada metodologi dan struktur standarnya. Standar ISO lebih menekankan pada pendekatan manajemen risiko, pengendalian keamanan, dan penilaian risiko secara kontinu. Sedangkan standar keamanan informasi lainnya seperti NIST atau CIS lebih berfokus terhadap teknologi keamanan informasi dan menawarkan pendekatan yang lebih perspektif, dan merinci tindakan spesifik yang perlu dilakukan organisasi.
Berikut beberapa perbedaan lainnya.
• Variasi Cakupan
Standar ISO: Lebih luas dan cukup beragam di berbagai sektor industri serta lebih mudah beradaptasi.
Standar Lain: Terdapat beberapa kasus yang membutuhkan tindakan dari standar lain seperti, PCI DSS sangat penting bagi organisasi yang menangani informasi kartu pembayaran, memastikan pemrosesan pembayaran yang aman.
• Penekanan Risiko
Standar ISO: perusahaan sangat menekankan manajemen risiko, sehingga dapat dengan cermat dan tanggap dalam menilai risiko dan dapat mengendalikan risiko tersebut.
Standar lainnya: kurang eksplisit terhadap protokol manajemen risiko
• Peningkatan Berkelanjutan
Standar ISO: mengharuskan organisasi untuk selalu memantau dan meningkatkan SMKI dengan melakukan evaluasi dan penilaian rutin.
Standar lain: tidak begitu memperdulikan peningkatan berkelanjutan
• Perbedaan Sertifikasi
Standar ISO: menjadi acuan untuk dapat disertifikasi, sehingga organisasi bisa mendapatkan sertifikasi dari lembaga sertifikasi pihak ketiga.
Standar lainnya: lebih berfokus terhadap praktik terbaik tanpa adanya proses sertifikasi.
• Fleksibilitas
Standar ISO menganjurkan perusahaan untuk dapat beradaptasi, memenuhi kebutuhan dan harapan individu dari stakeholder, terlepas dari proporsi, industri, atau kerentanan keamanan informasi spesifiknya.
Standar lainnya: Hanya menunjukan ketentuan yang lebih ketat, yang tidak berlaku secara universal.
• Signifikansi Kepatuhan
Standar ISO: Meskipun standar ISO opsional dan tidak sebagai keharusan hukum, ISO dapat membantu organisasi dalam mematuhi persyaratan hukum seperti keamanan informasi, K3 atau keamanan lingkungan.
Standar lainnya: standar lain dapat menjadi alternatif untuk diselaraskan dengan peraturan atau prasyarat kepatuhan.
• Alokasi biaya dan sumber daya kepatuhan
Standar ISO: Menerapkan standar ISO melibatkan penilaian risiko dan penerapan sistem manajemen keamanan. Hal ini mungkin membutuhkan pengeluaran awal yang besar untuk investasi jangka panjang, sehingga perusahaan dapat melakukan penghematan jangka panjang yang signifikan melalui berkurangnya risiko keamanan.
Standar lainnya: biasanya standar lain memerlukan investasi awal yang lebih sedikit, karena area cakupannya lebih terfokus
• Pengakuan global dan presepsi pasar
Standar ISO: ISO adalah organisasi internasional yang sudah terkemuka, menunjukan kepatuhan standar ISO dapat menanamkan kepercayaan pada stakeholder
Standar Lainnnya: banyak yang sudah diakui oleh global akan tetapi kurang dari presepsi pasar.
Leave Your Comment