Perkembangan sektor konstruksi semakin berkembang seiring dengan permintaan pembangunan. Permintaan klien yang menuntut pembangunan berkelanjutan membuat industri konstruksi bersaing untuk membuat bahan material konstruksi yang ramah lingkungan, salah satunya yakni semen. Maka, perlu adanya optimalisasi penggunaan semen ramah lingkungan dalam pembangunan infrastruktur sebagai bentuk daya saing yang unggul dan memenuhi permintaan pasar.
Pembangunan infrastruktur adalah proses peningkatan dan pemeliharaan fasilitas layanan dan sistem yang sudah ada di suatu negara. Infrastruktur dapat berperan dalam meningkatkan pembangunan nasional seperti meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan daya saing mempermudah mobilitas, mengurangi biaya transaksi, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Saat ini, dalam industri konstruksi ramai dengan konsep green infrastructure yaitu konsep, upaya, atau pendekatan pembangunan infrastruktur yang berkonsentrasi pada pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Tidak dapat dipungkiri bahwa pembangunan infrastruktur sering kali menimbulkan dampak lingkungan yang cukup besar seperti pembukaan lahan, kebutuhan sumber daya yang tinggi, serta polusi yang ditimbulkan dalam proses pembangunan infrastruktur Green infrastructure mengurangi penggunaan bahan-bahan material yang berbahaya dalam proses pembangunan konstruksi, memaksimalkan sumber daya yang ada, serta memperhatikan dampak lingkungan yang diakibatkan oleh pembangunan infrastruktur.
Baca juga: Green Construction: Solusi Konstruksi Berkelanjutan untuk Meningkatkan Kualitas Hidup
Optimalisasi penggunaan semen ramah lingkungan dalam pembangunan infrastruktur juga dinyatakan oleh Konsep pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan juga dinyatakan oleh Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi Dicki Rinaldi. Ia menyatakan pentingnya penggunaan material ramah lingkungan, khususnya semen non ordinary portland cement (non opc) sebagai bagian dari upaya mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. “Kita harus memastikan pembangunan infrastruktur yang kita lakukan memperhatikan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kapasitas daya dukung lingkungan” ujarnya dalam Workshop Pembahasan Optimalisasi Penggunaan Semen Ramah Lingkungan.
Dalam upaya mendukung penggunaan bahan material ramah lingkungan, Kementerian PUPR telah mengeluarkan berbagai regulasi seperti Surat Edaran Menteri PUPR No. 07/2016 tentang Pedoman Tata Cara Penentuan Campuran Beton Normal dan Instruksi Menteri PUPR No. 04/IN/M/202 tentang Penggunaan Semen Non OPC dalam pekerjaan konstruksi.
Leave Your Comment